Service Learning(SL) Game Master yang pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Oktober 2009..
Begitu kuliah AP praktikum selesai, saya, Ricky, dan Willy segera berkumpul dengan anggota GM yang lain yaitu Erik, Tjin, dan Julius di tangga P2..
Tanpa buang-buang waktu kami segera berangkat menuju Panti Asuhan Matahari Terbit..
halangan pertama ialah kemacetan lalu lintas sehingga kami datang sedikit terlambat dari waktu yang sudah dijanjikan..
Begitu tiba di sana, terjadi percakapan singkat antara saya dan Mbak Meggy yang sedang bertugas di TU..
Message yang saya lontarkan mendapat feedback yg positif dan ia langsung mengantarkan kami ke dalam ruangan panti..
25 anak Panti Matahari Terbit segera menyambut kami yang dipersepsikan oleh mereka sebagai teman bermain..
GM lalu naik ke ruang serbaguna Panti Asuhan Matahari Terbit bersama dengan anak-anak, mbak Meggy dan seorang ibu penjaga..
Terlihat anak-anak sangat menurut dan menghormati ibu penjaga..
bisa dikatakan proses decoding-encoding tengah berjalan, komunikasi yang terjadi masih lancar dan terkendali..
Hingga diantara masih asingnya suasana antara GM dan anak-anak..
Tiba-tiba terdengar bunyi *PRANG* meja kaca pecah karena seorang anak telah melompatinya..(dikategorikan sebagai physical noise)
Hal itu membuat saya terkejut dan bingung ,meskipun ia (untungnya) tidak mengalami luka apa pun, ibu penjaga segera datang menggendong dan menegurnya..
si anak langsung diam seribu bahasa tapi tidak menangis..(inikah power distance antara ibu penjaga dengan seorang anak Panti Matahari Terbit ?)
Sesudah itu jumlah ibu penjaga ditambah..
Mungkin GM dinilai kurang berpengalaman dalam menangani anak-anak..
Kami duduk di tengah ruangan dan tangan-tangan mungil segera menyergap kami, ada yang minta diasuh, dipeluk, digendong, dan belakangan difoto..
Jujur, persiapan kami belum maksimal dan SL pertama ini agak berbeda dari script yang telah kami rancang..
Sesudah itu GM berusaha membagi kelompok dengan anak-anak asuhannya masing-masing..
Tapi cara ini juga kurang efektif karena anak-anak tidak menghiraukan kami sampai strategi permen dan coklat dimulai..
Dalam pertemuan pertama ini target GM adalah membuat anak-anak panti yang masih kecil mengenal kami..
Hapal wajah dan nama kami sehingga kami mengadakan permainan tebak nama bukan permainan tebak tokoh melalui gerakan karena dirasa terlalu sulit dengan banyaknya anak Panti Asuhan Mutiara Terbit..
Bagi penjawab yang benar, mereka memperoleh coklat..
Di sini kami mencoba menilai apakah message yang GM (source) berikan dapat ditangkap anak-anak (receiver) dengan baik..
Permainan ini cukup seru karena anak-anak sering tertukar menunjuk kami..
Bahkan saya sempat ditebak sebagai kokoh, tetapi akhirnya kami berhasil dibedakan melalui warna baju yang dipakai..(terus kalau pertemuan berikutnya ??)
Permainan ini terus dilakukan hingga coklat habis, lalu GM minta maaf dan berpamitan dengan anak-anak dan petugas Tata Usaha Panti Matahari Terbit. SL selesai pukul setengah 6 sore..
Sesudah melewati Service Learning hari pertama ini saya merasa melihat hidden self dan blind self anggota Game Master terbuka satu-persatu dihadapan anak kecil dan hal ini juga mengubah persepsi saya mengenai anak-anak panti asuhan..
6 bulan yang lalu