~Untung ada Komal ??~

Tengah malam, atau tepatnya subuh saya terinspirasi menulis blog ini..

Kalau dipikir-pikir, perubahan kehidupan saya dari SMA ke kuliah cukup drastis..
Maklum dari asrama yang penuh keterbatasan, masuk ke dunia kos yang penuh kebebasan, sampai saya mencampakan blog ini karena kepincut dengan facebook..
Soalnya lebih up to date..

Kalau pelajaran komunikasi interpersonal alias komal, tidak memberikan tugas membuat link antara blog dengan lentera.petra.ac.id mungkin blog ini akan karam dan tidak tahu kapan lagi mulai eksisnya..
Mungkin saja sehabis saya membuat link antara lentera dan blog saya, pengunjung alias pengikut akan berdatangan..
Hehe komal sukses mempopulerkan sekaligus mempromosikan blog-blog mahasiswa Petra..(meskipun saat ini saya 100% optimis ga bakal bisa menang dari punya Raditya Dika). Tapi, who knows? wkwkwk...

Hmm..Blog..
Dari awal membuatnya, saya memang sudah berencana menjadikan situs ini sebagai kumpulan kenangan atau uneg-uneg..
Kenangan yang saya tidak ingin melupakannya, atau malah sangat ingin saya lupakan tapi ternyata tidak bisa lupa..

Hmm..Komal..
Sesuai namanya komunikasi interpersonal, saya menangkap hal yang positif dari mata kuliah ini adalah sebagai mahasiswa/i kita diajarkan untuk berinteraksi dengan orang lain.

Berhubung sebagai anak jurusan Teknik Informatika yang cenderung bersohib-sohiban dengan "kompie dan lappy tercinta", jurusan ini sering dicap anak-anaknya kurang sosialisasi karena soul matenya mesin semua..
(Entah kenapa feeling saya mengatakan tahun ini sedikit-banyak akan berbeda karena bisa saya bandingkan suasana saat sarasehan dengan WTI (Welcome to Informatics, program Hima Infra untuk mahasiswa/i jurusan informatika) bagaikan langit dan bumi..)

Tetapi sadar atau tidak, sebagai manusia, mahluk sosial, kehidupan kita sehari-hari pasti tidak lepas dari komunikasi interpersonal..(masa mau ngomong sendirian, ntar disangka orang gila)
Karena komunikasi adalah sebuah soft skill, maka skill ini harus terus menerus diasah supaya semakin tajam, peka situasi-kondisi, dan bertujuan baik..
Mungkin itulah sebabnya diadakan service learning sebagai tahap pembelajaran..
Sejauh ini, saya masih bertanya-tanya mengenai apa saja yang mampu saya lakukan untuk orang lain, mungkin dengan mengikuti service learning, pertanyaan tersebut akan menemukan titik cerahnya..

Sekian..